Terkini

Aiptu Galuh Sudarmono, Bhabinkamtibmas Kerten yang Rutin Sisihkan Gaji Bulanan untuk Bantu Kaum Duafa Sudah Berjalan 5 Tahun

Polresta Surakarta- Polda Jateng- Menjadi dermawan tidak perlu menunggu kaya. Meringankan beban saudara menjadi kewajiban sesama. Pedoman ini yang terus dipegang  Aiptu Galuh Sudarmono, SH. Setiap bulan pria berprofesi sebagai anggota Polri ini selalu menyisihkan gajinya untuk dibelikan sembako bagi kaum duafa di daerahnya.

Terlihat tadi pagi Rabu, (18/09/2024) Aiptu Galuh yang bertugas sebagai anggota Bhabinkamtibmas Kerten selesai mengikuti apel pagi di Mapolsek Laweyan. Setelah mendengarkan arahan dari pimpinan  lantas mengambil motor dinasnya dari parkiran polsek.

Setelah itu, dia memacu kendaraan roda duanya ke kawasan Kerten. Sampai di lokasi, dia kemudian memarkirkan kendaraan roda duanya di sebuah rumah sederhana. Sambil membawa tentengan plastik yang berisi paket sembako lantas dia serahkan kepada pemilik rumah yang diketahui bernama Satiyem. Perempuan paruhbaya ini tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya setelah mendapat paket sembako dari tangan Aiptu Galuh.

“Ini sangat berarti apalagi dengan situasi saat sekarang ini uang sangat sulit sekali, meski bantuan sedikit pun sangat berarti,” ujar Satiyem yang baru saja menerima sambako dari Aiptu Galuh.

Dari lokasi tersebut, Aiptu Galuh  bergegas ke rumah selanjutkan. Dia memberikan paket sembako ke warga lainnya. Kegiatan ini tidak hanya berkala, atau atas perintah pimpinan, namun memang rutin dia lakukan sejak lama. Untuk membeli paket sembako, dia mengambil dari kocek pribadinya.

Ya, dia sudah melakukan kegiatan ini sejak lima tahun terakhir. Galuh menuturkan, kegiatan bagi-bagi sembako ini dilakukan sejak 2019. Saat itu dia mendapat tugas menjadi bhabinkamtibmas di Kelurahan Kerten.

“Saat dapat mandat di sini (Kerten), saya langsung sambang ke rumah. Door to door. Ternyata masih banyak warga di Kerten itu ekonominya jauh dari kategori mampu. Sehingga muncul pemikiran bagaimana untuk meringankan beban mereka,” kata Aiptu Galuh.

Warga binaannya ini masih banyak yang pendapatannya berada di bawah UMR Kota Surakarta. Aiptu Galuh mengibaratkan jangankan untuk kebutuhan sekunder, untuk kebutuhan primer saja mereka harus berjuang mati-matian.

“Saya ingin bantu, tapi bagaimana caranya agar tidak membebani orang lain. Makanya saya memutuskan untuk menyisihkan gaji setiap bulan untuk membantu mereka. Istri juga mendukung,” ungkapnya.

Programnya ini dia beri nama: satu hari satu bantuan. Sehingga setiap warga mendapat giliran bantuan dari Aiptu Galuh. Disinggung berapa anggaran yang dia sisihkan tiap bulannya untuk membantu warga? Aiptu Galuh mengatakan tidak menentu. Namun satu paket sembako yang dia berikan memiliki nilai Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu.

Kegiatan sosial yang dia lakukan ini ternyata memantik kepedulian pengusaha di wilayah Kerten untuk turut membantu sesama. “Biasanya yang punya hotel, punya minimarket, kemudian percetakan juga sering titip bantuan untuk disalurkan. Tapi tetap saya anggarkan dari anggaran pribadi saya untuk membantu warga,” ujarnya.

Semua ikhlas dia jalankan tanpa pamrih. Tujuan dia hanya satu. “Selama saya hidup, masih diberi kesempatan akan terus membantu sesama. Ini bisa menjadi jalan mencari pahala di kemudian hari,”pungkasnya.

Related Posts

1 of 1,238